Dapatkan update dari kami di newsfeed anda

Ebook: Rahasia Mencapai Kundalini Fase 32

Sudah tahukah anda bahwa Kundalini dapat dievolusikan melalui fase-fase, dan fase tertinggi adalah fase 32? Jika belum, silahkan membaca buku saya yang sebelumnya, Mengevolusikan Kundalini Tanpa Master. Jika masih awam tentang Kundalini, anda dapat mengawali dengan membaca Membangkitkan Kundalini Tanpa Master Jika sudah, yang perlu anda ketahui selanjutnya adalah bahwa setelah mencapai fase 28, anda akan sulit mengevolusikannya dengan cara normal, bahkan bisa dikatakan jika anda mengandalkan terapi, seumur hidup anda tidak akan bisa mencapai fase selanjutnya.

Jadi bagaimana mencapai fase-fase selanjutnya? Saya akan menceritakan dari dasar perjalanan saya sendiri sehingga anda paham apa saja kemampuan yang dibutuhkan dan bagaimana untuk dapat mencapainya.

Anda dapat melihat profile saya di facebook dan mengunjungi channel youtube saya agar anda tahu bahwa saya tidak sedang mendongeng.

Rahasia Mencapai Kundalini Fase 32

DAFTAR ISI

  • KATA PENGANTAR
  • UCAPAN TERIMAKASIH
  • BONUS UPGRADE FASE 29 TRUEFORM
  • AWAL YANG MERANGKAK
  • LOMPATAN KECIL PERTAMA
  • PENGALAMAN BERKOMUNIKASI DENGAN PC
  • MERANCANG PELATIHAN ENERGY COMBAT
  • PENGALAMAN MENYERAP ENERGI
  • TANTANGAN HEAD TO HEAD
  • KONTAK PERTAMA LUAR BUMI
  • MASALAH HAMBATAN DISKRIMINASI
  • AKHIRNYA FASE 28
  • MENERIMA TRANSFER INGATAN
  • INTERAKSI DENGAN PARA DEWA
  • SERANGAN PERTAMA TIBA
  • TANTANGAN PERANG TERBUKA
  • FASE 29: LANGIT DIATAS LANGIT, BUMI DIBAWAH BUMI
  • FASE 30: LEBIH GELAP DARI MALAM
  • FASE 31: LEBIH TERANG DARI SIANG
  • PEMBANTAIAN TERAKHIR
  • FASE 32: AKHIR DARI PERJALANAN?

KATA PENGANTAR

Sampai dengan saat saya menulis buku ini, sejauh yang saya tahu, saya adalah satu-satunya makhluk di dalam sistem ini yang telah berhasil mengevolusikan Kundalini nya sampai ke fase 32. Saya telah berusaha menulis buku dengan topik ini dua kali sebelumnya akan tetapi keduanya tidak jadi saya selesaikan karena saya merasa bahwa pengetahuan yang saya beberkan berpotensi menimbulkan keributan, karena dalam banyak hal berkaitan dengan berbagai keyakinan yang dianut oleh banyak orang.

Namun pada akhirnya, sekarang saya memutuskan untuk menulis sampai selesai dan mempublikasikan, karena saya mengalami permasalahan dengan kondisi fisik saya, dikarenakan pengendalian saya terhadap energi terlalu jauh melampaui perkembangan daya tahan saya. Berdasarkan premonisi yang saya lakukan sendiri, saya hanya memiliki kemungkinan 50 persen untuk mengatasi masalah ini, dan 50 persen lagi kemungkinan mati dalam waktu kurang dari 1 tahun, yang mana saya belum dapat melihat cukup detil apakah itu akan terjadi karena masalah yang sedang saya alami atau justru karena usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Jadi saya merasa amat disayangkan apabila sampai terjadi saya mati tanpa sempat mewariskan pengetahuan saya, karena sudah sangat banyak pencapaian saya dalam penelitian bioenergi.

Sebagai peringatan awal bagi anda yang ingin mempraktekkan petunjuk-petunjuk yang ada di dalam buku ini, setiap orang memiliki jalan yang berbeda dan anda tidak harus mengikuti secara persis apa yang saya lakukan. Jalan yang saya tempuh, menurut saya adalah jalan yang sangat singkat akan tetapi juga jalan yang penuh bahaya, sehingga anda mungkin ingin menempuh jalan yang lebih aman walau sedikit lebih lama, atau setidaknya lebih memperbanyak persiapan anda sebelum memulai perjalanan evolusi Kundalini anda.

Jika anda masih sama sekali awam tentang Kundalini, atau anda merasa sudah pernah mengaktifkan Kundalini anda baik secara pribadi maupun mengikuti pelatihan, shaktipat atau lainnya, akan tetapi tidak tahu bahwa Kundalini bisa dievolusikan energinya, maka anda seharusnya membaca terlebih dahulu 2 buku saya yang sebelumnya, yakni “Membangkitkan Kundalini Tanpa Master” dan “Mengevolusikan Kundalini Tanpa Master”, agar anda tidak merasa kebingungan membaca atau mempraktekkan isi buku ini.



Jakarta, Februari 2019



Irwan Effendi
The Human Programmer

UCAPAN TERIMAKASIH

  • Kepada kedua orang tua saya, Tjiptadinata Effendi dan Roselina, karena memfasilitasi saya dengan memberikan kesempatan mengadakan pelatihan serta terapi dalam konteks yayasan Waskita Reiki
  • Istri saya, Yun, yang selalu mendorong saya untuk mencari cara untuk menyembuhkan penyakit demi penyakit, baik yang saya derita sendiri maupun yang diderita oleh orang lain.
  • Ibu Dyah Ambarwati, yang menjadi rekan diskusi utama saya selama perjalanan saya mengejar evolusi Kundalini
  • Putri saya Kannah, yang 2 kali menyelamatkan saya dari kelumpuhan akibat kebuntuan pembuluh darah.
  • Putra saya Alexander, untuk ide-idenya yang membuat saya dapat menemukan berbagai jalan pintas.
  • Bapak Sunardi Hadi Suryo, pengurus Waskita Reiki yang paling antusias membantu mengalokasikan waktu dan mencarikan peserta untuk pelatihan serta terapi.
  • Pengurus-pengurus Waskita Reiki lainnya, baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif, untuk bantuannya mencarikan peserta untuk pelatihan serta terapi.
  • Teman di Andromeda, yang saya tidak pernah tahu bagaimana melafalkan nama aslinya, untuk menunjukkan pada saya bahwa saya memiliki potensi yang jauh lebih besar daripada yang pernah saya bayangkan.
  • Rekan-rekan lain yang membantu dalam pertempuran-pertempuran awal, yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

BONUS PEMINJAMAN FASE 29 TRUEFORM

Harap membaca petunjuk dengan seksama agar bonus ini tidak sia-sia!

Harap membaca petunjuk dengan seksama agar bonus ini tidak sia-sia!

Saya akan meminjamkan kepada anda Fase 29 Trueform, dengan cara memprogram akses langsung dari anda ke saya, sehingga anda dapat menggunakan energi pada fase tersebut selama 7 hari berturut-turut.

Jika anda memanfaatkannya dengan baik, anda akan bisa menyembuhkan puluhan orang selama 7 hari tersebut.

Batas waktu klaim adalah 9 bulan sejak tanggal pembelian buku ini.

Kirim pesan via WA ke 0812-959-2695 untuk mengklaim bonus ini. Jika dalam 24 jam belum ditanggapi, kirim ulang pesan dan cc ke email ingxiong@gmail.com. Jika setelah 2 x 24 jam tetap belum ditanggapi, hubungi rekan saya, bu Stefy, no WA 0878-8308-3212.

AWAL YANG MERANGKAK

Selama ini banyak orang yang merasa mereka sudah sangat paham tentang Kundalini karena mereka sudah membaca berbagai buku dan ikut pelatihan atau shaktipat di banyak orang yang mengaku sebagai master Kundalini ataupun yogi. Orang-orang ini ketika membaca penjelasan saya bahwa Kundalini itu bisa dievolusikan, mengomentari dengan sinis karena mereka menganggap saya penipu. Apalagi ketika mereka membaca bahwa saya menyatakan mampu menaikkan atau menurunkan Kundalini orang lain hanya dengan menjentikkan jari, mengucapkan satu kata, atau bahkan hanya dengan meniatkannya dalam hati, mereka menganggap saya pembual, akan tetapi tidak bersedia untuk membuktikan sendiri ketika saya tawarkan untuk membuktikannya, dengan alasan bahwa mereka tidak perlu membuang waktu membuktikan sebuah bualan. Saya tidak menyalahkan sikap mereka yang demikian, karena 9 atau 10 tahun lalu, jika saya membaca atau mendengar seseorang mengklaim hal yang sama seperti yang saya lakukan sekarang, maka saya pun akan menganggap orang itu membual karena sungguh, yang diklaim kedengaran sangat tidak masuk diakal.

Oleh karena itu, saya akan memberikan klarifikasi agar anda paham, bahwa saya tidak mengklaim bahwa saya serta merta mampu melakukan itu setelah bermeditasi dan mendapat wangsit atau sejenisnya. Saya mampu melakukan itu setelah menjalani perjuangan yang panjang dan penuh resiko. Di awal saya mulai membantu menaikkan Kundalini orang lain, posisi Kundalini saya sendiri masih setinggi lumbar 3 dan waktu itu, untuk mendorong naik Kundalini orang lain 1 cm saja, saya bisa sampai bercucuran keringat. Bahkan di masa-masa awal itu, ketika saya diminta menaikkan Kundalini dari 12 orang di acara yang sama, saya membutuhkan waktu hampir 30 menit untuk melakukannya dan setelah acara selesai, saya harus minta bantuan bellboy untuk memapah saya dari ruangan acara ke kamar hotel, karena seluruh tulang punggung saya merasa nyeri dan kedua kaki serta tangan kanan saya juga nyeri, sehingga saya tidak mampu berjalan dengan baik.

Akan tetapi justru dengan mendorong diri saya sampai melewati batas-batas kemampuan fisik saya, saya dapat mengalami peningkatan yang cepat pada kapasitas Kundalini saya. Bila sebelumnya dari pengaktifan sampai posisi lumbar 3 (total sekitar 7 cm), saya harus berlatih berminggu-minggu, dengan total latihan sekitar 3 bulan dalam rentang beberapa tahun, setelah mulai membantu menaikkan kundalini orang lain, saya dapat mengalami peningkatan 2 sampai 3 cm per minggu.

LOMPATAN KECIL PERTAMA

Kemudian ketika posisi kundalini saya hampir setinggi korona jantung, peningkatan yang saya alami sudah melambat. Perlambatan ini karena teknik yang saya gunakan untuk membantu menaikkan kundalini orang lain masih teknik yang sama yang hanya dapat mendorong naik 1-2 cm keatas, sehingga peningkatan kapasitas yang saya dapatkan setiap mendorong kundalini 1 orang masih tetap sama. Sementara itu, semakin tinggi posisi kundalini, maka semakin banyak pula peningkatan kapasitas yang dibutuhkan untuk menaikkan posisinya lebih keatas lagi. Jadi, walau pada saat itu peserta pelatihan kundalini lumayan banyak, setiap pelatihan hanya menghasilkan kenaikan posisi 1 s/d 2 mm. Lalu terjadilah kondisi dimana 18 gunung berapi di Indonesia aktifitasnya meningkat hampir serentak. Beberapa tahun sebelumnya, saya punya pengalaman dengan adanya sosok yang menggunakan energi untuk mempengaruhi aktifitas kerak bumi, maka saya pun mencurigai adanya campur tangan sosok tersebut dan saya mencoba melakukan scanning secara clairvoyance dan ternyata benar ada energi dari luar yang menekan ke dasar gunung-gunung tersebut dan meningkatkan gejolak magma di dalamnya.

Karena pada pengalaman sebelumnya saya mengalami kekalahan telak pada saat terjadi benturan energi, yang mengakibatkan tulang tengah dada saya cedera dan tidak pulih selama bertahun-tahun, walau kali ini kapasitas energi saya sudah meningkat lumayan, saya tidak punya keyakinan untuk bisa menang, maka saya membuat posting di website Waskita Reiki waktu itu, meminta agar para praktisi membantu mengirimkan energi untuk meredam aktivitas gunung berapi. Posting tersebut masih dapat dilihat di web archive

Pada malam kedua pengiriman energi bersama, saya melihat bahwa energi yang dikirimkan terpencar-pencar dan tidak menghasilkan perubahan yang berarti, sehingga saya memutuskan untuk mengarahkan pancaran-pancaran energi yang dikirim untuk membentuk perisai disekeliling dasar gunung-gunung tersebut. Karena praktisi kebanyakan berdomisili di pulau Jawa, mereka mengirimkan energi mereka rata-rata ke gunung yang berada di Jawa juga, yang terdekat dengan domisili mereka. Sekitar jam 10 malam saya sedang mengamati kondisi perisai energi serta aktifitas gunung ketika saya melihat ada energi besar yang menghancurkan perisai-perisai yang telah dibentuk dan menambahkan lagi tekanan ke gunung-gunung tersebut. Saya memutuskan untuk nekat dan memilih gunung yang terkuat perisainya untuk tempat pertaruhan. Saya lalu menarik semua pancaran energi yang masih dikirim oleh para praktisi, menyatukannya ke tubuh saya sendiri, lalu mengirimkannya keluar beserta energi saya sendiri untuk memperkuat perisai di gunung yang telah saya pilih. Beberapa menit kemudian, sesuai dugaan, energi yang menghantam pun datang. Saat itu saya tidak berpikir soal hidup atau mati, saya hanya ingin perisai itu bertahan dan tidak boleh tembus. Selama sekitar 3 menit saya merasakan dorongan yang kuat ke kedua tangan saya, seakan-akan saya sedang menahan kereta dorong yang meluncur pada bidang miring. Kemudian sesaat dorongan itu terasa melemah dan saat itu saya memutuskan untuk menghantamkan seluruh sisa energi saya beserta sisa energi dari seluruh praktisi yang ikut mengirim energi. Ternyata tindakan itu berhasil dan saya dapat merasakan getaran ketika energi yang saya kirim seperti menghantam sesuatu. Setelah itu energi yang menyerang tidak muncul lagi dan bahkan energi yang menekan magma juga ikut hilang. Keesokan harinya beberapa rekan melaporkan bahwa pada malam tersebut mereka merasakan sangat gerah, lalu tiba-tiba pusing dan lemas. Saya jelaskan kejadiannya, tapi sebagian besar menanggapi dengan tersenyum saja, tanpa komentar lebih jauh. 3 hari kemudian dari ke 18 gunung tersebut hanya tersisa 6 yang aktivitasnya masih tetap tinggi, sisanya sudah menurun kembali. Sebagai hasil dari memenangkan pertarungan tersebut, posisi kundalini saya melonjak naik sampai ke pangkal leher, hanya dalam waktu 1 menit setelah menang. Berdasarkan itulah saya pertama kali mengetahui bahwa memenangkan pertarungan energi berdampak paling signifikan atas kenaikan kapasitas energi kundalini.

PENGALAMAN BERKOMUNIKASI DENGAN PC

Selama beberapa bulan setelah lompatan pertama, proses peningkatan kembali melambat karena walau saya sudah bisa menaikkan kundalini orang lain sedikit lebih tinggi, perbedaannya tidak terlalu signifikan. Tetapi walau lambat, kundalini saya tetap berhasil naik sampai ke batang otak dan tertahan disana, yang mana itu membuat saya bingung, karena sampai saat itu semua buku yang pernah saya baca mengatakan bahwa kundalini bisa sampai cakra mahkota dan cakra mahkota itu adanya diatas kepala, bukan di dalam kepala. Belum terlalu lama ini saya baru mengetahui bahwa itu akibat kesalahpahaman lagi; Sahasrara yang dimaksudkan dalam teks-teks lama adalah batang otak, bukan pusaran energi di atas ubun-ubun yang dikenal sebagai cakra mahkota.

Setelah tertahan di batang otak, saya mulai merasakan seperti ada sesuatu yang ingin menyeruak keluar. Karena takut, saya berusaha menahannya dan itu menyebabkan bagian belakang kepala saya membengkak serta terasa nyeri kalau disentuh. Selama kondisi menahan itu, saya juga menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh, yakni saya dapat “berkomunikasi” dengan PC saya. Kejadiannya kebetulan saja, waktu itu PC saya memang sudah agak usang dan agak bermasalah, jadi pas tidak mau menyala, saya kesal dan memegang casingnya. Saat menyentuh casingnya saya merasakan sesuatu yang aneh dan reflek saya meniatkan “nyala” dan PC tersebut menyala. Selanjutnya saya bermain game Need For Speed Most Wanted, dan setiap kali setelah memenangkan pertandingan, diberi 3 pilihan yang tertutup, tapi saya selalu melihat apa yang ada di balik pilihan tersebut sehingga selalu berhasil memenangkan mobil. PC pun bisa saya nyalakan dan matikan tanpa harus menekan tombol powernya.

Akan tetapi, setelah menahan hampir sebulan, saya tidak tahan karena kepala semakin bengkak dan semakin nyeri, maka saya putuskan untuk melepaskan saja, que sera - sera. Ternyata setelah saya lepaskan, energi langsung menyembur dan melapisi tubuh saya, sampai hampir mencapai telapak kaki. Belakang kepala pun kempes dalam hitungan menit. Dari situ saya baru tahu bahwa ada pembentukan lapisan-lapisan energi setelah posisi kundalini mentok di batang otak. Hanya saja sayangnya setelah saya lepas itu, saya tidak bisa lagi berkomunikasi dengan PC. Jadi dugaan saya, rahasia untuk berkomunikasi dengan komputer terletak pada kondisi otak belakang bagian occipital lobe, tapi saya belum meneliti lebih jauh lagi.

MERANCANG PELATIHAN ENERGY COMBAT

Selanjutnya peningkatan energi terus merayap, sehingga pembentukan lapisan energi berjalan dengan lambat. Hal ini membuat saya penasaran, masa tidak ada cara yang lebih cepat? Lalu saya teringat dengan pengalaman saya berhasil menahan serangan dan mengalami lompatan kenaikan energi, maka saya mendapat ide untuk merancang cara meningkatkan posisi kundalini dengan membuat peserta mengalami sendiri berhasil menahan serangan. Akan tetapi disini muncul dilema, bahwa kalau peserta berhasil menahan serangan, bukankah itu artinya saya yang kalah? Dan kalau saya kalah, bukankah itu artinya kapasitas kundalini saya malah akan turun?

Setelah mereka-reka dan menganalisa, saya menyimpulkan untuk mencoba menggunakan Virtual Assistant (VA), yakni mahkluk energi yang saya bentuk dengan kekuatan aliran darah saya. Teori saya, dengan menggunakan VA yang dibatasi tingkat energinya, maka peserta akan dapat menahan serangannya, dan ketika VA kehabisan energi, saya tidak akan mengalami penurunan kapasitas energi, malah akan naik, karena dalam hal ini yang kalah bukan saya dan niat saya memang sengaja ingin VA saya kalah, jadi saya terhitung menang. Saya menguji coba teori tersebut dengan bu Dyah dan rekan lain, dan ternyata sukses; setelah mereka berhasil menahannya, posisi kundalini mereka mengalami peningkatan. Saya kemudian merancang pelatihan pertempuran dengan energi yang waktu itu saya namakan Kundalini 2: energy combat, yang saya bagi atas 4 tahap, yakni menahan, membalikkan serangan, melindungi diri dan menyerap serangan. Menyerap serangan ini lah yang kemudian hari menjadi kunci utama keberhasilan saya meningkatkan kapasitas saya melewati fase 28.

Jika anda belum pernah tahu tentang cara penyerapan serangan, anda dapat membacanya di buku saya “Membangkitkan Kundalini Tanpa Master”, bagian sirkulasi energi. Teknik sirkulasi energi itu adalah latihan dasar untuk dapat menyerap serangan dengan efektif.

PENGALAMAN MENYERAP ENERGI

Mundur kembali ke beberapa tahun sebelumnya, dari sejak saya mulai mengerti mengendalikan energi saya selain sekedar sirkulasi, saya sering melakukan berbagai eksperimen karena iseng. Salah satu eksperimen iseng yang saya lakukan adalah mencoba menyerap energi tumbuhan, dan merasakan seperti apa energinya. Berbagai jenis bunga, rumput dan pohon sudah saya serap dan masing-masing memiliki rasa energi yang sedikit berbeda. Suatu kali bahkan saya mengalami kejadian lucu, ketika saya menyerap energi suatu pohon, sesudahnya seluruh tubuh saya terasa panas, perih dan gatal. Saya heran, karena setahu saya itu pohon mangga, kenapa energinya aneh sekali? Saya coba dekati dan periksa, ternyata di pohon itu ada sarang semut merah :)

Karena keisengan itu menjadi semacam hobi, saya lalu mencoba merancang latihan agar saya dapat menyerap energi lebih banyak dan dari jarak lebih jauh. Dari situlah saya membuat latihan sirkulasi energi secara horizontal, sebagaimana yang saya jelaskan di buku “Membangkitkan Kundalini Tanpa Master”. Saya melatih itu cukup rutin, sehingga kalau ditanya total latihannya berapa lama, saya hanya bisa menjawab “lama”. Selain itu saya juga rutin melatih putaran energi panas untuk memperbesar output saya, sehingga walau waktu itu kapasitas energi saya masih kecil tapi output relatif besar, dan sebelum mulai mengadakan pelatihan kundalini, saya sudah mampu menyerap energi pepohonan yang ada di atas bebukitan yang jaraknya sekitar 20 km dari tempat saya berdiri. Selain itu saya juga sudah mampu menyerap energi dari seluruh rerumputan yang berada di sekeliling saya, pada radius sekitar 1 km.

Setelah mulai mengadakan pelatihan kundalini, teknik menyerap energi saya terapkan untuk melakukan terapi, yakni untuk menyedot keluar gas asam lambung pada penderita mag. Butuh beberapa kali percobaan dan mengalami beberapa kali error dimana hawa asam terserap masuk ke tangan, tapi akhirnya saya berhasil membuat teknik Vacuum yang ada saya jelaskan di channel youtube saya.

Kemudian teknik ini saya ajarkan di pelatihan energi combat, akan tetapi ternyata kurang efektif karena waktu itu saya tidak mengajarkan latihan sirkulasi horizontalnya, jadi peserta tidak memiliki dasar yang kuat untuk melakukan penyerapan energi. Selain itu, kebanyakan peserta memang malas berlatih.

TANTANGAN HEAD TO HEAD

Lapisan energi bertambah satu demi satu sampai akhirnya menjadi 11 lapis, setelah itu saya mengalami kejadian yang aneh. Waktu itu sedang berada di kota Solo, di rumah salah satu eks pengurus Waskita Reiki, sehabis mengadakan terapi dan pelatihan. Terjadi proses penyatuan ke 11 lapisan energi dan terasa lambung serta usus saya nyeri bukan main, lalu terasa sepertinya darah menyeruak masuk ke lambung dan usus. Hal itu berlangsung sekitar 15 menit, lalu darah terasa keluar kembali dari lambung dan usus dengan sendirinya. Sejak kejadian itu, metabolisme pencernaan saya sangat cepat. Jika dalam kondisi lambung dan usus kosong (beberapa hari tidak makan), saya lalu makan cukup banyak, dalam waktu sekitar 20-25 menit dari waktu suapan pertama masuk, saya akan sudah mulai merasa mau BAB dan jika BAB, keluarnya normal. Dengan kata lain waktu yang dibutuhkan untuk pencernaan saya memproses makanan sampai selesai, hanya 20-25 menit saja.

Setelah rasa sakit hilang dan saya tenang kembali, saya melihat di daerah tengah tubuh dan tangan saya terbentuk energi yang warnanya cerah dan penuh bentuknya, bukan hanya sekedar lapisan saja. Keesokan harinya saya mencoba menggunakan energi yang berbentuk tangan itu dan mengirimkannya kemana-mana untuk melakukan terapi dan ternyata efeknya hampir sama seperti kalau saya melakukan terapi tatap muka, bahkan membuat orang yang diterapi sampai bisa merasa seperti tangan saya sedang menempel di tangannya. Teknik ini kemudian saya namakan “hands of god”.

Dari Solo saya melanjutkan perjalanan ke Pekalongan bersama bu Dyah. Setelah selesai mengadakan pelatihan di Pekalongan, saya mengalami peningkatan kapasitas seperti biasa, tapi saya merasakan sesuatu yang aneh, sepertinya ada energi yang samar-samar saya kenali. Saya berusaha melacak sumbernya dan saya melihat silhouette wanita yang bagian luarnya dikelilingi energi yang menyembur seperti api. Setelah berusaha mengingat, saya mengenali bahwa pemilik energi ini lah yang beradu kekuatan dengan saya waktu kasus meredam gunung-gunung berapi. Saya heran, mengapa selama itu saya tidak mendeteksi keberadaan energinya, dan baru tiba-tiba saja terdeteksi. Akan tetapi tidak sampai sejam kemudian, saya lalu tidak bisa lagi melihat energinya dan juga tidak terdeteksi lagi.

Dari Pekalongan menuju slawi dan di Slawi menerapi serta melatih juga. Sewaktu saya menerapi saya merasakan energi saya meningkat lagi, lalu saya kembali mendeteksi energi sosok tersebut, saya cek dan energinya agak berubah bentuknya. Sewaktu saya selesai melakukan terapi, energi itu tidak terdeteksi lagi. Selesai saya mengadakan pelatihan, energi itu kembali terdeteksi dan sudah berubah bentuk lagi, sementara itu energi saya sendiri sudah berubah menjadi seperti kobaran api di sekeliling tubuh, sama seperti yang saya lihat di sosok itu di pagi harinya. Berdasarkan itu, saya berteori bahwa perbedaan kapasitas yang cukup signifikan akan membuat orang yang energi nya dibawah tidak dapat mendeteksi keatas. Saya menguji ini dengan bu Dyah, yang waktu itu tidak bisa melihat energi saya, dan saya naikkan energinya dengan sistem injeksi energi. Setelah kapasitas energinya mendekati energi saya, ternyata benar, dia bisa melihat energi saya. Jadi kesimpulannya, kalau jarak kapasitas energi lebih dari setengah fase, energi yang lebih besar tidak terdeteksi oleh yang lebih lemah.

Dari Slawi, meneruskan ke Bandung dan kebetulan waktu itu di Bandung sedang banyak orang yang butuh diterapi. Walau sebenarnya waktu itu badan saya sudah dirasa nyeri semua karena kurang istirahat, tapi saya merasa tertantang untuk mengalahkan sosok yang saya lihat tersebut, maka dari pagi sampai sore saya forsir habis-habisan untuk menerapi dengan selalu menggunakan teknik double booster yang sangat menguras energi dan stamina. Selama 5 jam kami head to head adu cepat meningkatkan energi hingga akhirnya dia berhenti, tidak mengalami perubahan lagi sedangkan saya memforsir terus sampai acara selesai. Dalam perjalanan dari Bandung kembali ke Jakarta, saya seperti semaput dan sampai ke rumah saya juga tidak sanggup melakukan apapun, hanya tergeletak saja selama lebih dari 12 jam, tapi saya merasa puas hati karena sudah berhasil melewati fase ke 3.

Ingin tahu selengkapnya? Tambahkan ebook ini ke daftar pustaka digital anda, dengan prosedur berikut:


Membeli via playstore


atau

Mentransfer uang senilai

Rp.200.000,-

ke salah satu rekening dibawah ini:
  • BCA 4411152451
  • BRI 321701016592536
  • BNI 0603650422
  • Danamon 003642661841
  • Jenius (BTPN) 90011153847
  • Mandiri 0060010001950
  • Gopay 08129592695
  • Ovo 08129592695
  • Dana 08129592695
  • Paypal hero_tsai@mainsyscon.net
Semua rekening atas nama Irwan Effendi

Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke Penulis, Irwan Effendi, via WhatsApp . Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.

TENTANG PENULIS

Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering di Sacramento, California, USA. dan saat ini sedang kuliah secara daring jurusan Health Science di University of The People

Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997.
Serius memasuki bidang Bioenergi sejak tahun 2007 sebagai bidang LitBang di yayasan Waskita Reiki
Menjadi pelatih Clairvoyance sejak tahun 2010
Menjadi pelatih pembangkitan Kundalini sejak tahun 2011
Menjadi Ka.Bid. LitBang Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia sejak tahun 2011
Membuka praktek terapi dan melatih spesialisasi Chiropractic / Orthopedic berbasis Bioenergi sejak tahun 2014
Merintis usaha di bidang Bioenergi sejak tahun 2016 dengan nama Bioenergy Solution Center ( https://bioscent.biz/id ).
Dijuluki “The Human Programmer” karena berbagai penemuannya tentang cara memprogram ulang software manusia.
Hingga saat riwayat singkat ini ditulis, masih menjadi satu-satunya manusia yang telah berhasil menyelesaikan evolusi Kundalini sampai fase 32 dengan usaha sendiri.

Lihat ebook lainnya