Dapatkan update dari kami di newsfeed anda

Ebook: Tiga Langkah Sederhana Untuk Bangkit Dari Kematian

Pernahkan anda membaca tentang orang-orang yang telah dinyatakan mati secara medis, tapi kemudian hidup kembali?

Berita-berita tentang itu bukanlah omong kosong, bahkan sebenarnya ada caranya untuk bangkit dari kematian. Ebook ini menjelaskan tiga langkah sederhana untuk dapat bangkit dari kematian serta penjelasan mendetail tentang persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukannya

Tiga Langkah Sederhana Untuk Bangkit Dari Kematian

Bonus Pembelian Ebook

Bagi anda yang membeli ebook ini dan ingin tahu dimana persisnya posisi tombol restart untuk mengaktifkan kembali tubuh anda jika anda mengalami kematian, dapat mengirimkan foto anda (atau foto orang lain, terserah anda, yang pasti bonus pembelian satu ebook hanya berlaku untuk satu orang) tampak pinggang ke atas, satu difoto dari depan dan satu dari samping kiri. Saya akan menandai posisinya jika dilihat dari depan dan jika dilihat dari samping kiri. Selain itu saya juga akan melakukan satu kali restart pada tubuh orang yang di foto, sesuai waktu yang diminta. Untuk cara-cara selengkapnya silahkan membaca dan memahami isi ebook ini dan melatih kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya.

Masa klaim bonus berlaku maks 1 tahun dari waktu pembelian ebook ini.

Klaim dilakukan dengan mengirim bukti pembelian lewat email ke ingxiong@gmail.com atau lewat WA / Telegram ke 08129592695

Kata Pengantar

Ebook ini awalnya berjudul “Menit-menit Setelah Kematian”, tapi kemudian seorang teman mengusulkan pada saya untuk mengganti judulnya karena judul itu konotasinya negatif, sedangkan isinya sebenarnya positif, maka judulnya kemudian saya ganti menjadi “Tiga Langkah Sederhana Untuk Bangkit Dari Kematian” dan menambahkan beberapa penjelasan.

Isi ebook ini adalah pengalaman pribadi saya serta kejadian-kejadian yang diamati oleh saya secara langsung, yang ditulis sebagaimana adanya.

Saya paham bahwa hal-hal yang ditulis dalam ebook ini bertentangan dengan hampir semua keyakinan yang ada di Indonesia; karena itu saya menghimbau kepada anda yang ingin membaca isi ebook ini untuk melakukan evaluasi terhadap diri sendiri sebelum melanjutkan membaca. Jika anda merasa bahwa keyakinan yang anda anut adalah kebenaran mutlak, maka anda disarankan untuk tidak melanjutkan lagi membaca isi ebook ini, karena hanya akan menyinggung anda. Akan tetapi jika anda merasa bahwa keyakinan yang anda anut adalah sesuatu yang belum tentu mutlak benar, maka anda dipersilahkan untuk melanjutkan membaca isi ebook ini sampai selesai, karena hal itu akan membantu membuka wawasan anda tentang kehidupan dan kematian.

Tujuan utama penulisan ebook ini adalah sebagai tuntunan bagi orang-orang yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya proses kematian dan cara untuk kembali dari kematian apabila kondisi tubuh masih memungkinkan untuk itu, jadi penjelasan akan diberikan sedetail mungkin.

Jakarta, Oktober 2021

Daftar Isi

  • Bonus Pembelian Ebook
  • Kata Pengantar
  • Kematian Pertama
  • Esensi Kehidupan
  • Proyeksi Astral
  • Esensi Kematian
  • Esensi Keberadaan
  • Kematian Kedua
  • Mengapa Manusia Takut Mati
  • Kehidupan Setelah Kematian
  • Kematian Ketiga
  • Berburu Kapasitas Kundalini
  • Polycythemia Vera
  • Kematian Ketujuh Dan Seterusnya
  • Mengapa Mati Melulu?
  • Kematian Orang Lain
  • Restart Sebelum Mati
  • Artificial Ascendance
  • Rangkuman Cara Hidup Dari Mati

Batasan Kebangkitan Dari Kematian.

Sejauh ini, saya berkali-kali mengalami kematian, dalam pengertian bahwa ada saat-saat dimana seluruh kesadaran saya terpisah dari tubuh fisik saya. Dari sekian kali kejadian, saya dapat menyimpulkan bahwa kematian bisa terjadi walau tubuh tidak dalam kondisi mengalami kerusakan signifikan, akan tetapi semakin signifikan kerusakan yang sedang diderita oleh tubuh, semakin besar energi dan usaha yang dibutuhkan untuk mengembalikan hubungan antara tubuh dan kesadaran, serta semakin menyakitkan pula rasa yang dialami segera setelah bangkit dari kematian. Berdasarkan ini, saya menarik kesimpulan bahwa logikanya, jika tubuh mengalami kerusakan terlalu parah, maka tidak bisa lagi dibangkitkan dari kematian.

Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam menjaga kondisi tubuh. Jangan membiarkan suatu penyakit berlarut-larut hingga mengakibatkan kerusakan berat pada tubuh. Jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang secara bertahap merusak tubuh, misalnya berlatih teknik tenaga dalam yang mengakibatkan kerusakan bertahap pada liver atau bekerja pada penambangan tanpa perlindungan yang cukup terhadap gas beracun dan bahan radioaktif. Ini bukan komik, dimana tokoh-tokohnya dapat dihidupkan kembali walau sudah gosong. Kalau energi dan usaha anda sudah tidak cukup untuk membangkitkan diri anda, berarti kehidupan anda sebagai manusia saat itu sudah berakhir.

Agar anda dapat memahami lebih jelas konteks dan metoda membangkitkan diri dari kematian, saya akan mulai dengan menceritakan beberapa kejadian kematian yang saya alami, yang dapat mewakili seluruh kejadian yang saya alami sejauh ini.

Kematian Pertama

Sewaktu berusia 10 tahun, saya mengalami kecelakaan aneh di kolam renang. Kolam renang tersebut ada di bagian belakang rumah saya waktu itu. Karena saya tidak bisa berenang, saya menggunakan ban dalam skuter sebagai pelampung. Biasanya selalu ada orang lain di sekitar kolam jika saya atau adik saya berenang, akan tetapi saat itu tidak ada orang lain dan saya juga tidak ingat kenapa.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja posisi ban terbalik dan saya tenggelam dengan posisi kepala ke bawah, sementara kaki saya masih terkekang oleh ban, sehingga saya tertahan pada posisi itu. Saya mencoba mengubah posisi saya akan tetapi karena panik, akhirnya saya lemas dan kehilangan kesadaran.

Saat berikutnya saya tersadar, saya seperti melihat sesosok makhluk lain yang kemudian berkomunikasi dengan saya. Sewaktu itu saya tidak paham bagaimana saya bisa mengerti apa yang disampaikan dan bahkan bisa membalas dengan bertanya dalam pikiran. Bertahun-tahun kemudian barulah saya tahu bahwa komunikasi seperti itu namanya telepati. Saya tidak tahu tepatnya berapa lama kejadian itu berlangsung dan setelah komunikasi selesai saya merasa kembali kehilangan kesadaran.

Kemudian saya tiba-tiba merasakan ada hawa hangat di tubuh dan saya tersentak, membuka mata dan menyadari bahwa saya berada di dalam air, kepala di bawah sedangkan kaki di atas, masih tertahan di ban dalam. Saya refleks menggerak-gerakkan kaki saya dengan cepat untuk melepaskan diri dari ban dan berhasil. Berikutnya saya menggunakan kedua tangan untuk mendorong dasar kolam sekuat tenaga. Posisi tubuh saya berputar dan kaki saya menyentuh dasar kolam sehingga saya bisa mendorong lagi menggunakan kedua kaki. Saya berhasil menyembul ke permukaan dan melihat ban yang mengapung, saya menggapai dan memegangnya. Setelah itu saya merasa sangat sesak dan gelagapan sehingga saya menghirup dan menghembuskan napas berkali-kali secara cepat sampai rasa sesak itu hilang.

Kejadian itu benar-benar mengubah kehidupan saya dan menimbulkan sangat banyak pertanyaan bagi saya, salah satunya apakah tepatnya yang terjadi pada diri saya saat itu. Pertanyaan itu baru terjawab beberapa tahun kemudian ketika saya kuliah di USA dan dapat mengakses informasi-informasi sehubungan dengan kondisi orang yang tenggelam. Berdasarkan apa yang saya rasakan, dapat disimpulkan bahwa saya sempat mengalami kondisi dimana jantung saya berhenti memompa darah cukup lama, karena saat keluar dari kolam lengan dan kaki saya terlihat bersemu biru, dada saya nyeri dan setiap bernapas ada rasa seperti tercekik, yang mana hal itu perlahan-lahan menjadi normal setelah beberapa jam. Dengan kata lain, secara medis saya sempat mati dan hidup kembali dan itu adalah kematian pertama saya dalam kehidupan ini.

Walaupun setelah menyadari apa yang saya alami, saya tidak terobsesi dengan kematian, namun perjalanan hidup saya membawa saya semakin lama semakin paham tentang kehidupan dan kematian sehingga saya merasa perlu untuk menceritakan pengalaman dan pemahaman saya tentang kedua hal tersebut pada masyarakat luas.

Ingin tahu selengkapnya? Tambahkan ebook ini ke daftar pustaka digital anda, dengan prosedur berikut:


Membeli via playstore


atau

Mentransfer uang senilai

Rp.90.000,-

ke salah satu rekening dibawah ini:
  • BCA 4411152451
  • BRI 321701016592536
  • BNI 0603650422
  • Danamon 003642661841
  • Jenius (BTPN) 90011153847
  • Mandiri 0060010001950
  • Gopay 08129592695
  • Ovo 08129592695
  • Dana 08129592695
  • Paypal hero_tsai@mainsyscon.net
Semua rekening atas nama Irwan Effendi

Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke Penulis, Irwan Effendi, via WhatsApp . Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.

TENTANG PENULIS

Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering di Sacramento, California, USA. dan saat ini sedang kuliah secara daring jurusan Health Science di University of The People

Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997.
Serius memasuki bidang Bioenergi sejak tahun 2007 sebagai bidang LitBang di yayasan Waskita Reiki
Menjadi pelatih Clairvoyance sejak tahun 2010
Menjadi pelatih pembangkitan Kundalini sejak tahun 2011
Menjadi Ka.Bid. LitBang Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia sejak tahun 2011
Membuka praktek terapi dan melatih spesialisasi Chiropractic / Orthopedic berbasis Bioenergi sejak tahun 2014
Merintis usaha di bidang Bioenergi sejak tahun 2016 dengan nama Bioenergy Solution Center ( https://bioscent.biz/id ).
Dijuluki “The Human Programmer” karena berbagai penemuannya tentang cara memprogram ulang software manusia.
Hingga saat riwayat singkat ini ditulis, masih menjadi satu-satunya manusia yang telah berhasil menyelesaikan evolusi Kundalini sampai fase 32 dengan usaha sendiri.

Lihat ebook lainnya