Apakah anda pernah membaca tentang reinkarnasi dan bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya apakah reinkarnasi itu benar ada atau hanya keyakinan sebagian orang?
Ebook ini membeberkan apa sebenarnya yang disebut sebagai reinkarnasi itu dan bagaimana prosesnya.
Penulis juga membeberkan pengalaman pribadinya, beserta perjuangannya menelusuri seberapa jauh kebenarannya serta fakta-faktanya.
Dalam ebook ini saya akan membahas tentang reinkarnasi dari sudut pandang berbagai keyakinan, lalu saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya dan orang-orang yang saya kenal. Setelah itu saya akan menjelaskan hasil penelitian saya tentang reinkarnasi, yang membuat saya mampu mengadakan layanan mengubah karakter.
Sebelum anda melanjutkan membaca isi e-book ini, saya tegaskan bahwa jika anda ingin bersikeras mempercayai sesuatu, semata-mata karena suatu buku yang dijadikan pedoman oleh anda berkata demikian, itu adalah sepenuhnya hak anda, dan saya tidak menulis e-book ini dengan tujuan untuk menggoyahkan keyakinan siapapun. Bahkan, sebenarnya saya akan berkata pada anda, bahwa jika anda merasa kehidupan anda baik-baik saja, lancar-lancar saja, serta tidak ada kejadian-kejadian maupun aspek-aspek kehidupan anda yang membuat anda bingung, maka anda sebaiknya JANGAN membaca e-book ini. Akan tetapi jika ada kejadian-kejadian maupun aspek-aspek kehidupan anda yang membuat anda bingung karena tidak dapat dijelaskan oleh segala pengetahuan anda dalam kehidupan ini, misalnya: Anda bertemu dengan seseorang yang membuat anda merasa sangat mengenalnya, walau baru sekali saja bertemu. Atau anda merasa sangat tidak suka atau malah sebaliknya merasa sangat tidak disukai oleh seseorang padahal seingat anda, tidak ada hal apapun yang terjadi antara anda dan orang itu. Atau mungkin anda berkali-kali bermimpi melihat sosok wajah seseorang atau lokasi yang itu-itu juga, padahal anda belum pernah bertemu orang atau ke lokasi itu sebelumnya. Atau mungkin anda mengalami sesuatu yang rasanya sudah pernah anda alami sebelumnya (biasa disebut deja vu). Dan, hal-hal tersebut membuat anda penasaran, maka anda saya sarankan membaca isi e-book ini agar anda dapat memahami apa yang sebenarnya anda alami.
Dan yang lebih penting lagi, setelah anda membaca, ingatlah selalu bahwa anda adalah anda, bukan orang lain.
Setiap pembeli e-book ini mendapatkan layanan gratis satu kali bantuan pengecekan, apa wujudnya pada saat pertama sekali mengalami keberadaan sebagai suatu entitas individu, serta penjelasan tentang aspek-aspek apa saja dari wujud pertama tersebut yang kemungkinan besar berpengaruh pada kehidupannya saat ini.
Klaim layanan dilakukan dengan mengirim pesan via WA setelah membaca dengan seksama keseluruhan isi e-book ini, agar penjelasan yang diberikan dapat dimengerti dengan baik. Pada saat melakukan klaim, harap sebutkan nama, lampirkan foto selfie (kalau belum kenal secara pribadi dengan penulis) serta bukti transfer (kalau belum pernah mengirimkan), untuk kemudahan komunikasi. Kirimkan pesan ke WhatsApp penulis dan harap maklum kalau balasannya tidak langsung.
Selama ini, reinkarnasi selalu dianggap sebagai suatu konsep, bukan sebagai istilah untuk menggambarkan suatu peristiwa. Karena dianggap sebagai konsep, otomatis pengertian tentang reinkarnasi akan berbeda-beda, tergantung kepada siapa anda bertanya. Akan tetapi, dari semua pengertian yang berbeda-beda ini, tetap dapat ditemukan persamaan-persamaan.
Persamaan pertama:
Semua pembahasan tentang reinkarnasi, titik beratnya pasti pada kehidupan satu tokoh manusia, serta eksistensi tokoh itu diluar dari kehidupannya sebagai manusia yang dimaksud. Jadi inti reinkarnasi adalah eksistensi satu manusia yang memiliki kesinambungan dengan eksistensi lain.
Persamaan kedua:
Semua pembahasan tentang reinkarnasi menekankan bahwa bentuk kesinambungan itu ada pada satu aspek yang sama, yang mana persamaan itu dapat teridentifikasi dengan jelas.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa secara universal, reinkarnasi dapat didefinisikan sebagai suatu konsep tentang adanya eksistensi yang berkesinambungan dengan eksistensi seorang manusia, yang dapat ditandai dengan adanya suatu persamaan yang jelas. Jadi konsep reinkarnasi itu bukan berarti bahwa manusia yang sudah mati lantas lahir kembali, walau di fiksi-fiksi modern seringkali digambarkan demikian. Berdasarkan definisi universal, bisa dikatakan hampir semua budaya dan keyakinan mengenal adanya reinkarnasi, walau namanya berbeda beda. Di bab berikutnya akan saya bahas reinkarnasi menurut beberapa keyakinan yang ada di Indonesia
Dalam berbagai keyakinan yang berasal dari dataran Hindu, reinkarnasi adalah bagian dari Samsara. Konsep Samsara menganggap bahwa setiap makhluk hidup akan mengalami siklus kehidupan dan kematian yang berulang-ulang, yang mana sepanjang siklus itu bisa terjadi “naik tingkat” atau “turun tingkat”, sehingga setelah mati seekor kuda bisa terlahir kembali sebagai manusia, dan sebaliknya seorang manusia yang telah mati bisa terlahir kembali sebagai seekor kuda. Siklus ini akan terus menerus dialami selamanya, kecuali jika makhluk tersebut dapat mengalami suatu kondisi yang terbebas dari dualitas kehidupan, yang disebut sebagai Nirvana, dan melepaskan segala keterikatan dengan Samsara.
Perbedaan penerimaan konsep Samsara ini antara berbagai agama yang secara kolektif dikenal sebagai agama Hindu, dengan ideologi yang dikenal sebagai agama Buddha, adalah bahwa agama Hindu menganggap semua makhluk mungkin saja mengalami Nirvana, jika menerima bantuan dari makhluk lain yang sudah mengalaminya. Berdasarkan konsep ini, agama Hindu menganggap ritual dan hal-hal lain yang berhubungan dengan ritual, sebagai hal penting dan berpengaruh besar terhadap kehidupan suatu makhluk dalam Samsara, serta kesempatan makhluk tersebut untuk mengalami Nirvana. Agama Buddha sebaliknya menganggap bahwa segala ritual hanyalah pelengkap dan hanya pemahaman serta Karma yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan suatu makhluk serta kesempatannya mengalami Nirvana.
Bagi kelompok Nasrani, reinkarnasi dialami oleh manusia, dan hanya oleh manusia saja. Setiap orang yang telah meninggal, jiwanya akan di bangkitkan kembali di suatu tempat, tergantung dari perbuatannya semasa hidupnya. Bagi mereka yang dianggap lebih banyak berbuat kebaikan akan di bangkitkan di tempat tinggal sang pencipta, yang disebut sebagai surga. Bagi mereka yang dianggap lebih banyak berbuat kejahatan akan di bangkitkan di tempat hukuman yang disebut sebagai neraka, dan disiksa disana. Setelah itu bumi akan lenyap dan digantikan oleh bumi baru. Surga akan lenyap dan digantikan oleh surga baru. Neraka akan lenyap sepenuhnya. Para jiwa yang tadinya berada di surga lama akan terlahir kembali di bumi baru dan menjalankan kehidupan mereka yang terbebas dari segala bentuk kejahatan dan penderitaan.
Selain itu ada juga reinkarnasi yang hanya dialami oleh orang-orang tertentu, karena peran istimewa mereka dalam rencana sang pencipta. Reinkarnasi khusus ini hanya dapat diidentifikasikan berdasarkan suatu nubuat yang telah diberitahukan sebelumnya, dan memastikan bahwa orang-orang istimewa tersebut akan kembali ke bumi ini, walau mungkin menggunakan identitas berbeda dengan identitas mereka semasa hidup sebelumnya.
Karena memiliki sumber yang sama, agama Islam memiliki konsep reinkarnasi yang sama dengan kelompok Nasrani, yakni pada dasarnya manusia hanya hidup satu kali saja di bumi ini, dan setelah mati nanti mereka akan dibangkitkan di Jannah (surga) atau di Jahannam (neraka). Perbedaan utama antara konsep reinkarnasi Islam dan Nasrani adalah bahwa pada konsep Islam, yang dibangkitkan itu bukan hanya jiwa, namun keseluruhan manusianya. Selain itu, tidak ada bumi baru dan Jannah baru, melainkan kehidupan di Jannah dalam banyak hal menyerupai bumi dalam kondisi Utopia, sehingga pada dasarnya sebagian manusia akan mengalami reinkarnasi di Jannah.
Selain konsep diatas, dalam Islam dikenal konsep Mahdi, yakni dimana yang menjalani reinkarnasi bukanlah sosok manusia, namun suatu profil pemikiran dan kejiwaan. Seorang dianggap sebagai Mahdi jika menunjukkan ciri-ciri khas milik Mahdi dan ke-Mahdi-an ini diyakini hanya bisa beralih ke orang lain jika orang yang sebelumnya sudah meninggal. Sepintas mungkin mirip seperti sebuah kedudukan, akan tetapi kedudukan menentukan wewenang, sedangkan Mahdi merupakan identitas yang melekat pada suatu profil, yang diyakini hanya muncul atas campur tangan sang pencipta.
Pemujaan terhadap leluhur yang berkembang di daratan Cina, yang kemudian lebih dikenal dengan istilah Konfusianisme atau Kong Hu Cu, telah berinteraksi selama berabad-abad dengan agama Buddha dan Taoisme, sehingga dalam banyak hal telah bercampur ajarannya, termasuk konsep tentang reinkarnasi. Akan tetapi konsep asli reinkarnasi dalam pemujaan terhadap leluhur mengatakan bahwa setiap orang yang sudah meninggal akan pindah ke suatu alam ketenangan dan perlahan melupakan dunia, kecuali jika keturunannya terus melakukan pemujaan. Ini sebabnya secara tradisional, seorang penganut Kong Hu Cu akan melakukan pemujaan terhadap seluruh jajaran leluhur yang masih diketahui namanya olehnya. Menghentikan pemujaan berarti membuat leluhur melupakan dunia, dan oleh sebab itu dianggap sama dengan menelantarkan. Reinkarnasi dianggap terjadi jika seorang anak terlahir dengan tanda lahir khas yang sama persis dengan yang dimiliki oleh salah satu leluhurnya yang telah meninggal, misalnya tanda lahir biru berbentuk kupu-kupu di bawah kuping sebelah kiri. Karena suatu dan lain sebab, hal ini kemudian dipahami secara salah, sehingga dianggap bahwa ketika reinkarnasi terjadi, penampilan fisik secara keseluruhan akan sama, dan inilah yang digambarkan oleh kebanyakan novel serta film.
Konsep tentang reinkarnasi pada keyakinan Kejawen dan keyakinan lain yang berkembang secara organik di Indonesia, telah banyak bercampur dengan konsep agama Hindu dan Buddha, akan tetapi konsep aslinya menganggap bahwa semua makhluk terlahir dari bumi dan akan kembali ke bumi. Berdasarkan konsep ini, reinkarnasi adalah daur ulang materi. Setiap genggam tanah di bumi entah sudah berapa kali berubah menjadi makhluk hidup, termasuk menjadi manusia, tapi pada akhirnya tetap akan kembali menjadi tanah di bumi. Bahkan ketika manusia mampu mencapai kesaktian tingkat tinggi sehingga jiwanya dapat tetap hidup walau jasadnya telah mati, suatu saat jiwa tersebut tetap akan mati dan diserap kembali oleh bumi. Pengecualian hanya terjadi ketika seseorang berhasil melampaui keberadaan bumi dan mengembalikan dirinya ke pencipta, sehingga terbebas dari siklus reinkarnasi di bumi.
Saya tidak ingat bagaimana tepatnya saya pertama kali mengetahui tentang konsep reinkarnasi, tapi pertama kalinya saya mengalami kejadian yang berhubungan dengan reinkarnasi adalah pada saat usia saya 10 tahun dan berstatus pelajar SMP kelas 1 (kalau sekarang disebut kelas 7). Pada waktu itu saya tinggal di rumah orang tua saya di Jl Bunda 1, Ulak Karang, Padang, Sumatera Barat. Di bagian belakang rumah ada kolam renang dan saya bersama adik saya memang sering berenang menggunakan ban dalam skuter vespa yang sudah dimodifikasi sebagai pelampung, dimana bagian pentilnya dipindahkan ke arah luar, agar tidak menggores badan ketika dipakai.
Biasanya, kami berenang berdua sambil ada yang mengawasi, entah itu ART, orang tua, atau paman dan bibi yang waktu itu tinggal di rumah di seberang jalan. Tetapi hari itu entah mengapa, saya nekat nyebur sendirian, tanpa ada yang mengawasi. Baru sekitar 2 menit saya mengayunkan tangan sambil mengepakkan kaki, bergerak dari ujung ke ujung kolam seperti biasa, tiba-tiba posisi tubuh saya dalam pelampung bergeser, sehingga bagian tubuh saya yang berada di sisi atas pelampung lebih banyak daripada yang berada di bawahnya. Akibatnya, pelampung tertekan lalu terbalik, dan saya pun tenggelam dengan posisi kepala ke bawah. Tinggi air di kolam saat itu 160 cm, sedangkan tinggi badan saya hanya sekitar 120 an cm (memang lebih pendek daripada anak-anak seusia) Begitu tenggelam, saya merasa kaget dan selama beberapa detik saya meronta-ronta berusaha untuk mengapung namun karena posisi kaki saya masih tertahan di dalam pelampung, saya tidak berhasil.
Seiring dengan datangnya rasa sesak nafas. saya mulai lemas dan tubuh saya mulai tenggelam ke dasar sehingga saya merasa sepertinya akan mati. Tiba-tiba dalam posisi itu saya seperti melihat kilatan cahaya terang dan sejenak saya seperti tidak sedang berada di kolam renang melainkan di tempat lain, yakni di perbatasan antara padang rumput dan hutan. Saya melihat seorang pria yang mengenakan pakaian perang yang berlumuran darah berjalan terseok-seok sambil menuntun seekor kuda. Pria itu berjalan mendekati sebuah mata air kecil, mengikatkan tali kekang kudanya di pohon lalu berlutut untuk mengambil air dengan tangan dan meminumnya. Baru beberapa teguk minum, tiba-tiba dia menyemburkan darah dari mulut dan tersungkur ke depan dengan wajah masuk ke dalam air. Pada saat itu muncul suatu pikiran dan perasaan yang pada saat itu sangat aneh buat saya “eh, itu kan saya?”.
Setelah itu, pemandangan yang saya lihat kembali berubah. Saya seperti berdiri di depan sebuah paviliun dan saya melihat di dalamnya ada seorang wanita yang wajahnya pucat pasti sedang mengikatkan kain selendang di tiang atas; sewaktu melihat wanita tersebut saya merasakan keanehan dimana saya merasa suatu hawa hangat menyelimuti saya tetapi kemudian yang saya lihat membuat saya merasa panik dan sedih karena ternyata wanita itu menggantung diri. Saya berusaha mendekati wanita itu dalam kepanikan saya, namun pemandangan tersebut buyar dan saya kembali menemukan diri saya dalam air. Di dalam air, saya melihat sesosok makhluk yang sepintas mirip seperti buaya, namun memancarkan cahaya terang dan berkobar-kobar seperti nyala api, serta di sekelilingnya dipenuhi banyak sekali gelembung udara. Makhluk itu kemudian mengatakan sesuatu kepada saya, lalu menghilang. Setelah itu saya seperti tersentak dan menyadari bahwa saya masih di dasar kolam, dengan kepala nyaris bersentuhan dengan dasar kolam dan kaki sudah terlepas dari pelampung. Saya mendorong dasar kolam sekuat tenaga dengan kedua tangan saya, sehingga saya berhasil menyembul ke permukaan air, menggapai pelampung dan terengah-engah selama beberapa menit sebelum akhirnya saya dapat berenang ke tepi.
Malamnya saya bermimpi dan dalam mimpi saya muncul beberapa gambaran lain namun dengan dua tokoh yang sama, dimana mereka terlihat sedang berjalan berdua, bercengkrama, bermesraan ,bahkan bercinta. Selain itu juga muncul gambaran tentang saya masih kecil, kemudian memiliki saudara angkat dan menjadi tentara, tapi munculnya tidak berurutan dan hanya sepotong-sepotong, seperti penggalan film sepanjang 2-3 menit saja per bagiannya. Sejak hari itu, gambaran-gambaran tersebut sering berulang-ulang muncul dalam mimpi saya, bahkan terkadang muncul dalam pikiran saya ketika saya sedang melamun. Awalnya saya menganggap itu hanya sekedar imajinasi saya, karena saya sering menonton film serial silat, dan pakaian orang-orang yang saya lihat itu tampak seperti jaman kerajaan di Cina. Akan tetapi setelah muncul berulang-ulang, saya perhatikan bahwa pakaian yang mereka kenakan serta hal-hal lain di sekeliling mereka tampak sangat jelas dan mendetail, serta tidak sama seperti yang saya lihat di film-film yang pernah saya tonton. Sejak itu saya mulai terobsesi untuk mempelajari secara jelas mengenai reinkarnasi serta kebudayaan dan kehidupan jaman kerajaan di Cina dengan tujuan untuk mencari satu jawaban: apa sebenarnya yang saya lihat?
Bertahun-tahun berlalu tapi walaupun saya telah membaca berbagai buku tentang reinkarnasi dan juga buku buku tentang budaya Cina jaman kerajaan, saya tidak mendapatkan jawaban apapun yang memiliki bobot pembuktian, karena seluruh pembahasan yang saya temui tentang reinkarnasi adalah berdasarkan keyakinan tertentu, sedangkan untuk mencari informasi pakaian serta barang lain yang sesuai dengan yang saya lihat, saya hanya bisa menduga bahwa itu adalah dari jaman kerajaan Cina, tapi untuk abad ke berapa pun saya tidak tahu. Jadi semuanya hanya mengambang begitu saja sampai akhirnya di tahun 2001, saya berkenalan dengan seorang wanita, yang dikenalkan ke saya oleh murid saya di kursus pembuatan situs web. Pada waktu itu saya sudah menikah dan sudah memiliki 2 orang anak, sementara si wanita sudah bertunangan. Setelah bertemu dengan wanita itu, saya mengalami sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya. Malamnya saya demam, lalu tertidur, bermimpi, terbangun dengan tetap demam, tertidur lagi, bermimpi lagi, bangun lagi, demikian berulang-ulang sampai pagi. Setiap kali saya bermimpi, peristiwa dalam mimpi saya seakan saya sedang menonton suatu film seri yang amat sangat panjang, yang merupakan kisah lengkap dari dua pemandangan yang selama ini sudah sering saya lihat. Berikut saya rincikan bagian-bagian yang penting, agar dapat dipahami hubungannya dengan hal-hal lain yang akan saya jelaskan selanjutnya di e-book ini.
Ingin tahu selengkapnya? Tambahkan ebook ini ke daftar pustaka digital anda, dengan prosedur berikut:
Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke Penulis, Irwan Effendi, via WhatsApp . Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.
Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering di Sacramento, California, USA. dan saat ini sedang kuliah secara daring jurusan Health Science di University of The People
Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997.