Dapatkan update dari kami di newsfeed anda

Raja Yoga

Berdasarkan Pengajaran oleh Swami Vivekananda

dan

Penuturan Patanjali tentang Yoga

Terjemahan ringkas oleh Irwan Effendi - The Human Programmer

Puluhan buku karya pengarang Indonesia memuat klaim bahwa sebagian materi yang diceritakan berasal dari teks klasik tentang Yoga, akan tetapi jika ditinjau dari isinya, sepertinya mereka sama sekali belum pernah membaca Raja Yoga, yang de facto adalah teks klasik tentang yoga yang paling authoritative. Bahkan lebih parah lagi, banyak ahli agama dadakan yang mengklaim bahwa yoga adalah bagian dari agama Hindu, tanpa pernah membaca teks ini. Mengapa demikian? Besar kemungkinan karena isi teks ini panjang dan selama ini tidak ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia

Berikut kami hadirkan sebagian terjemahannya

Raja Yoga

Bonus Pembelian Ebook

Berlaku selama masih dibuka:

Gratis ikut kelas “Bimbingan Dasar Raja Yoga Untuk Awam”, dengan sistem bimbingan online yang dapat diatur sendiri waktunya dan didukung oleh instruktur yang dapat dihubungi sewaktu-waktu.

Nilai investasi reguler kelas ini bagi yang tidak membeli dan membaca Ebook ini: Rp. 588.000,-

Syarat klaim bonus:

Anda harus sudah selesai membaca isi ebook ini. Ebook ini didistribusikan melalui para instruktur, jadi setelah selesai membaca, anda dipersilahkan menghubungi orang yang menawarkan ebook ini kepada anda, untuk diberikan akses ke website bimbingan.

Kata Pengantar dari Penerjemah

Selama ini mungkin anda hanya mengenal Yoga sebagai gerakan-gerakan senam. Atau mungkin juga anda mengenal Yoga sebagai suatu aspek spiritualitas dari agama-agama Hindustan. Tapi sangat kecil kemungkinan anda mengetahui bahwa Yoga itu sebenarnya adalah kumpulan dari teknik-teknik dan metode-metode untuk melatih manusia agar dapat mengenali dan menguasai dirinya sendiri, lalu berdasarkan itu dapat mengenali dan menguasai seluruh alam semesta. Orang-orang yang menunjukkan kemampuan menguasai setidaknya sebagian dari alam disebut sebagai Yogi.

Raja Yoga adalah metode yang diakui sebagai metode inti dari Yoga. Metode ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan keyakinan atau agama. Berdasarkan definisi tentang seorang Yogi, saya pribadi adalah seorang Yogi; oleh sebab itu saya mampu menerjemahkan dan meringkas buku aslinya menjadi seperti ini tanpa kehilangan makna ataupun kekurangan petunjuk yang disampaikan. Akan tetapi perlu saya peringatkan bahwa kalau anda ingin serius mempraktekkan metode yang diajarkan, sebaiknya anda didampingi oleh orang yang sudah lebih berpengalaman. Bahaya yang terkandung dalam mempraktekkan metode ini adalah kemungkinan seseorang terjebak pada halusinasi yang diciptakan oleh pikirannya sendiri dan menjadi penderita megalomania; itu sebabnya penting ada orang yang lebih berpengalaman, yang mampu menjernihkan pikiran anda jika anda mulai berhalusinasi.

Dalam menerjemahkan Raja Yoga, saya menggunakan tiga material, yakni:
  1. Raja Yoga dalam bahasa Inggris oleh Brentano’s tahun 1920 sebagai sumber utama terjemahan
  2. The Yoga-Sûtra of Patañjali oleh Chip Hartranft sebagai referensi pembanding pertama, ketika ada materi yang kurang jelas
  3. Kamus online Sanskrit-English di spokensanskrit.org untuk referensi pembanding kedua, jika ada pengertian kata dari bahasa Sansekerta yang bertentangan antara materi utama dengan referensi pembanding pertama
Dan dilengkapi dengan pengalaman pribadi saya sebagai orang yang sudah mengalami seluruh 32 fase evolusi Kundalini.

Sebelum anda melanjutkan membaca isi buku ini, ketahuilah bahwa Raja Yoga bukan untuk semua orang. Raja Yoga hanya cocok untuk dipelajari oleh orang-orang yang mampu mendedikasikan sebagian waktunya untuk berlatih, tanpa membebani mentalnya. Jika kondisi ekonomi anda mengkhawatirkan, silahkan anda bekerja dan berusaha dulu sampai kondisi ekonomi anda cukup stabil, sesudah itu kalau masih berminat, baru melanjutkan mempelajari Raja Yoga. Jika anda sangat sibuk mengelola kekayaan anda dan tidak bisa dengan tenang mematikan perangkat komunikasi anda selama 1 sd 2 jam sehari, silahkan anda mengurangi dulu kemelekatan anda pada harta anda, sesudah itu kalau masih berminat, baru melanjutkan mempelajari Raja Yoga.

Jakarta, Agustus 2021
Penerjemah



Irwan Effendi
The Human Programmer

Epilog Raja Yoga

Setiap jiwa memiliki potensi keilahian.

Tujuan akhir adalah memanifestasikan keilahian ini ke dalam, dengan mengendalikan alam, internal dan eksternal.

Lakukan ini dengan bekerja, sembahyang, atau pengendalian psikis, atau filsafat, dengan salah satu atau semuanya dan terbebaslah.

Ini adalah keseluruhan inti agama. Doktrin, dogma atau ritual, buku, rumah ibadah dan berbagai bentuk lain hanyalah detil-detil sekunder.

Pembukaan

Sejak zaman awal sejarah, banyak hal-hal luar biasa yang tercatat dan terjadi di tengah manusia. Para ilmuwan yang dangkal tidak mampu menjelaskan hal-hal tersebut dan memilih untuk mengabaikannya, sementara sekelompok orang lain mengira bahwa doa mereka dijawab oleh suatu sosok atau banyak sosok yang berada di balik awan; mereka ini gagal paham. Selama ribuan tahun, berbagai fenomena tersebut telah diinvestigasi dan dipelajari dan hasil praktisnya adalah ilmu Raja Yoga.

Raja Yoga tidak seperti ilmu modern yang mengabaikan fakta-fakta yang sulit untuk diterangkan, akan tetapi Raja Yoga juga tidak menjawabnya secara takhayul. Raja Yoga membahas hal-hal ini sebagai bagian dari alam dan bahwa manifestasi alam terdiri dari yang kasar dan halus. Manifestasi kasar mudah terdeteksi dengan panca indra namun yang halus tidak.

Bagian pertama dari buku ini adalah tentang Raja Yoga sedangkan bagian kedua adalah tentang tuturan dari Patanjali. Pada bagian pertama, beberapa petunjuk diberikan bagi mereka yang ingin berlatih, akan tetapi diperingatkan bahwa dengan beberapa pengecualian, belajar Yoga dengan aman hanya dapat dilakukan dengan adanya kontak langsung dengan seorang guru.

Sistem penuturan Patanjali adalah berdasarkan sistem para Sankhya dengan beberapa perbedaan. Dua perbedaan utama adalah bahwa: Pertama, Patanjali mengakui keberadaan seorang Tuhan (Dewa) pribadi dalam wujud guru pertama, sementara para Sankhyas hanya mengakui keberadaan Tuhan (Dewa) dalam wujud makhluk nyaris sempurna yang sementara mengayomi suatu siklus. Kedua, para Yogi menganggap bahwa pikiran sama luasnya dengan jiwa (Purusa) dan para Sankhya tidak berpendapat demikian.

Raja Yoga
Atau
Menaklukkan Alam Internal

Bab I. Pengenalan

Semua pengetahuan kita berasal dari pengalaman. Seorang ilmuwan tidak mengatakan pada anda untuk percaya pada apapun, tapi dia memiliki data hasil pengalamannya dan berdasarkan ini kita dapat menilai secara universal apakah kesimpulan yang diajukan benar atau tidak. Agama berlaku secara sebaliknya; satu orang mengatakan ada satu sosok luar biasa dibalik awan, yang memerintah seluruh alam semesta, dan ia meminta semua orang untuk percaya semata-mata atas dasar apa yang dia katakan. Ini sebabnya begitu banyak agama dan keyakinan yang saling bertentangan dan satu sama lain tidak bisa memberikan bukti yang dapat dinilai secara universal. Akan tetapi terlepas dari semua perbedaan ini, intisarinya tetap berada pada pengalaman, yakni pengalaman para pendiri agama, yang kemudian mereka sampaikan pada para pengikut mereka. Permasalahannya terletak pada kenyataan bahwa di hampir semua agama yang ada, pengalaman-pengalaman tersebut dikatakan hanya mungkin dialami oleh orang-orang terpilih dan tidak mungkin lagi dialami oleh orang-orang jaman sekarang. Hal inilah yang saya tolak sepenuhnya karena pada cabang pengetahuan yang manapun, jika suatu pengalaman bisa terjadi maka pengalaman tersebut telah mungkin terjadi jutaan kali sebelumnya dan seterusnya akan dapat berulang. Keseragaman adalah hukum alam; sesuatu yang telah terjadi sekali dapat terjadi lagi.

Maka dari itu para guru ilmu Yoga menyatakan bahwa agama bukanlah sesuatu yang hanya berdasarkan pengalaman jaman kuno, tapi seseorang tidak bisa menjadi beragama hingga ia memiliki persepsi untuk mengalami pengalaman yang sama. Yoga adalah ilmu yang mengajarkan kita bagaimana kita bisa memiliki persepsi tersebut. Apa hak seseorang berbicara tentang Tuhan kalau dia tidak mampu melihat Tuhan? Ilmu Raja Yoga memposisikan di hadapan manusia suatu metoda yang praktis dan ilmiah untuk meraih kebenaran ini.

Suatu ilmu harus memiliki metoda investigasinya. Jika anda ingin menjadi seorang astronomer, anda tidak bisa duduk dan mengucapkan “astronomi” berulang-ulang dan tiba-tiba mendapatkan ilmu astronomi; sama halnya dengan ilmu kimia atau ilmu lain; jika anda ingin menguasai suatu ilmu, anda harus bertindak dan menjalankan metodenya untuk mendapatkan pengalamannya. Setelah menjalankan metodenya maka kita harus mengamati hasilnya agar kita dapat menarik kesimpulan. Tanpa adanya analisis yang sesuai, semua keilmuan hanyalah teori yang tidak berguna dan ini hanya akan menimbulkan perdebatan tanpa akhir. Ilmu Raja Yoga menggunakan metoda untuk memanfaatkan pikiran dalam mengamati kondisi internal. Kekuatan dan perhatian dari pikiran, jika dituntun dengan benar dan diarahkan ke dunia internal, akan membuat fakta-faktanya menjadi terang untuk kita. Untuk melakukan ini hanya ada satu cara, yakni berkonsentrasi.

Adalah suatu hal yang mudah untuk berkonsentrasi pada hal-hal eksternal karena pikiran secara alami mengarah ke luar. Akan tetapi ketika objeknya adalah hal-hal internal, yakni pikiran itu sendiri, maka kita harus menggunakan kemampuan pikiran untuk melakukan pencerminan dan memahami dirinya sendiri. Tentu saja ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan karena seluruh kekuatan pikiran harus dihentikan dari mengarah ke luar dan dikonsentrasikan ke arah dalam. Tujuan dari pengajaran ini adalah untuk menemukan sendiri fakta-fakta pikiran dan kesadaran kita, lalu menarik kesimpulan dari itu. Berdasarkan ini dapat kita lihat bahwa mempelajari Raja Yoga tidak membutuhkan kepercayaan atau keyakinan. Jangan mempercayai apapun hingga anda mengalaminya sendiri dan dapat menyimpulkan bahwa hal itu adalah kebenaran. Sebagian dari pelatihan ini bersifat fisik namun bagian utamanya bersifat mental. Fisik dan mental saling mempengaruhi, jadi jika fisik sakit, mental akan ikut sakit dan sebaliknya.

Ingin tahu selengkapnya? Tambahkan ebook ini ke daftar pustaka digital anda, dengan prosedur berikut:


Membeli via playstore


atau

Mentransfer uang senilai

Rp.198.000,-

ke salah satu rekening dibawah ini:
  • BCA 4411152451
  • BRI 321701016592536
  • BNI 0603650422
  • Danamon 003642661841
  • Jenius (BTPN) 90011153847
  • Mandiri 0060010001950
  • Gopay 08129592695
  • Ovo 08129592695
  • Dana 08129592695
  • Paypal hero_tsai@mainsyscon.net
Semua rekening atas nama Irwan Effendi

Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke Penulis, Irwan Effendi, via WhatsApp . Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.

TENTANG PENULIS

Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering di Sacramento, California, USA. dan saat ini sedang kuliah secara daring jurusan Health Science di University of The People

Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997.
Serius memasuki bidang Bioenergi sejak tahun 2007 sebagai bidang LitBang di yayasan Waskita Reiki
Menjadi pelatih Clairvoyance sejak tahun 2010
Menjadi pelatih pembangkitan Kundalini sejak tahun 2011
Menjadi Ka.Bid. LitBang Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia sejak tahun 2011
Membuka praktek terapi dan melatih spesialisasi Chiropractic / Orthopedic berbasis Bioenergi sejak tahun 2014
Merintis usaha di bidang Bioenergi sejak tahun 2016 dengan nama Bioenergy Solution Center ( https://bioscent.biz/id ).
Dijuluki “The Human Programmer” karena berbagai penemuannya tentang cara memprogram ulang software manusia.
Hingga saat riwayat singkat ini ditulis, masih menjadi satu-satunya manusia yang telah berhasil menyelesaikan evolusi Kundalini sampai fase 32 dengan usaha sendiri.

Lihat ebook lainnya